Tianshi Indonesia

Tianshi Indonesia
Lion Network International

Tianshi Dunia

Tianshi Dunia
Lion Network International

Jumat, 04 Januari 2008

BOB SADINO

Posted by TEGUH SPEEDY 04.08, under | No comments

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.

Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.

Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.

Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.

Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.

Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.

Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.

Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.

Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

0 komentar:

Tags

Wong Independent

Anda Pengunjung ke :

Blog Archive

What is stopping us to become finacially free?

What is stopping us to become finacially free?
Alam semesta melimpah dan kita bisa mendapatkan apa pun yang kita inginkan, tapi sayangnya kebanyakan dari kita tidak percaya itu. Saya berpikir bahwa kita perlu berjuang untuk bertahan hidup dan kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu. Masalahnya adalah bahwa kita mendapatkan apa yang kita fokuskan. Jika Anda berfokus pada bertahan hidup - bahwa semua apa yang Anda dapatkan. Kita menciptakan hidup kita. Jika Anda berfokus pada berkeliling dunia kelas pertama, tinggal di sebuah rumah yang indah dan memberikan kontribusi uang Anda untuk amal favorit Anda - maka ini adalah apa yang akan Anda dapatkan. dunia luar Anda hanyalah sebuah refleksi dari dunia di dalam diri Anda. Jika Anda ingin mengubah situasi keuangan Anda di luar, pertama anda perlu mengubahnya di dalam. Dulu aku berpikir bahwa aku tidak akan pernah berhasil dalam bisnis tradisional. Aku percaya bahwa saya harus bekerja keras untuk uang. Ini uang pribadi saya dan cetak biru kesuksesan. Dan coba tebak? Ini adalah persis apa yang terjadi. Aku bekerja sangat keras selama bertahun-tahun. Aku membuat banyak uang, tetapi saya tidak tahu cara mengelolanya. Aku mulai menunda bersenang-senang dalam hidup untuk ... nanti. Aku butuh waktu beberapa tahun bekerja pada diri saya sendiri untuk mengubah arus kas keuangan saya. Aku belajar untuk menyeimbangkan hidup saya, bersenang-senang setiap hari, mengelola uang saya dan membuat aliran multi besar pendapatan pasif. Tujuan saya adalah untuk membantu orang lain untuk mencapai hal yang sama.

Leader Tianshi Center Story